Rabu, 17 April 2019

Kematian Pater Neles Meninggalkan Duka Mendalam bagi Orang Papua

Pastor Neles meninggal dunia pada 14 April di Rumah Sakit Sint Carolus Jakarta dalam usia 54 tahun. Kematiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi orang Papua.

Selasa, 06 November 2018

FIM SORONG: Pemda Maybrat Segera Melakukan Swiping KTP OAP dan Non Papua

FIMSOR PAPUA di kampung susay kab.maybrat saat Diskusi, Dok MY/JNP

Maybrat, JNP - 1 November 2018 bertempat di kampung susay, distrik Aifat utara kab.maybrat -papua barat tepat pada jam 2 - 4 sore
FIM Sorong bersama Pemuda, pelajar,Mahasiswa dan Masyarakat.
telah melakukan diskusi di kampung susay terkait dengan topik Diskusi SWIPING KTP PENDUDUK ASLI DAN NON ASLI DI KAB.MAYBRAT, Hal ini di katakan,”Mario Yumte yang sebagai Ativis FIM Sorong Via Facebook kepada Media ini Selasa, 06/10
Menurut Mario, “Kartu Tanda Penduduk ( KTP) adalah identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lanjutnya, “Kartu ini wajib dimiliki Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin Anak dari orang tua WNA yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP. KTP bagi WNI berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan, KTP bagi WNA berlaku sesuai dengan masa Izin Tinggal Tetap. Khusus warga yang telah berusia 60 tahun dan ke atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali KTP berisi informasi mengenai pemilik kartu, termasuk
1.     NIK
2.     Nama lengkap
3.     Tempat & Tanggal
4.     lahir Jenis kelamin
5.     Agama
6.     Status Golongan darah

Alamat lengkap pemegang KTP  RT , RW , Kelurahan , dan Kecamatan Pekerjaan Pas foto Tempat dan tanggal dikeluarkannya, KTP Tanda tangan pemegang KTP Nama dan nomor induk pegawai pejabat. pada umumnya masyarakat se susay raya dengan tegas ke kepala kampung,Distrik,DPRD dan Bupati Kab.Maybrat bahwa segera membentukkan Tim advocasi untuk melakukan pendataan secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat di maybrat. Elias Yumte,pelajar smp

Pewarta: Mario Yumte, AKtivis FIM Sorong

 


Rabu, 06 Juni 2018

TERIMA KASIH OH IBU KU, Goresan Air Mataku



Oleh, Susay
Ibu …
Saat diriku kecil Engkau mengajari berjalan dan bicara Tidak kenal payah akan tubuhmu yang lelah Melihat tangisan dan kenakalan itu Senyum manis ibu merona bahagia Seolah ingin membuka kuncup bunga menawan

 Ibu…
Kini aku beranjak remaja Kasih sayang itu masih bermuara Perhatian itu masih seluas samudra Tak akan surut hingga senja menyapa Terus kekal abadi dalam suka dan duka

 Ibu…
 Saat ini aku telah beranjak dewasa Terimakasih ibu atas perjuanganmu Terimakasih ibu atas pengorbananmu
 Izinkan aku memeluk erat tubuhmu
Akan aku bisikkan Engkau segalanya untukku.

Ibu...
perjuangan sangat membanting tulangmu
Demi massa depan dan kehidupan ku
Wajam rambut engkau semakin tua
Kapan aku membalas semua jassamu.


5 Juni 2018

-✊-
-Lawan -
-77-

Sabtu, 02 Juni 2018

Perjuangan Orang Lain Di Bilang Perjuanganmu,Stop Seperti Kaum Benalu


Mengklaim perjuangan orang adalah ibarat manusia seperti sebuah benalu, hidupnya tergatung pada usaha orang lain, kemudian menikmatinya Seenaknya. dimanakah rasa malu akan jati dirimu, mengklaim milik perjuangan orang lain.

Sebenarnya, bukan diam, namun melihat realitas yang  terjadi sudah melebih-lebih serta melampaui batas, kewajaran sebagai manusia  yang  seharusnya menyadari dirinya dengan kondisinya, hal tersebut bukan menjadi milik kelompok submu.

Untuk kebayakannya "Orang pintar adalah mereka yang mampunya berusaha sendiri dan menikmatinya" bukan sebagai parasit yang kemudian sukanya merusak dan mengkalim serta mau mengambil semena-mena yang bukan miliknya .

Kabupaten Maybrat adalah milik kelompok yang memperjuangkan kabupaten tersebut, hingga hadir diantara masyrakat maybrat saat ini, diminta agar tidak mengklaim milik orang menjadi milikmu,historis telah mencatat perjuangan kabupaten maybrat hingga hadir di tanah maybrat adalah murni usaha masyrakat sub kelompok aifat dan mare.

Silahkan bila anda,kalian,bergabung sesuaikan dan menikmati segala aspek pembangunan yang ada sesuai cita-cita hadirnya kabupaten tersebut, sekali lagi janganlah mengkalim dan mengambil apa yang bukan milikmu, apabila Demikian ujung ujungnya hanya akan menjadi konflik horisontal yang memanjang.

Putusan mendagri tepat dan jelas sesuai sejarah perjuangan kabupaten tersebut, tunggu waktu keluarlah perpu dari pemerintah untuk melegalkan dan menggagalkan yang namanya RIP MK tersebut.

Negara kesatuan Republik Indonesia mempunyai berbagai cara untuk melegitimasi segala keputusan dan tindakan yang diambil, silahkan melakukan protes namun ingatlah protes yang semestinya karena fakatnya, protes dengan massa tersebut  untuk melegalkan segala upaya pencaplokan yang  semena-mena dilakukan hal tersebut tidaklah wajar dimata demokratisasi penyampainan pendapat dan tentunya pemerintah akan terus mendukung kebenaran bukan kemunafikan disulap atau dibuatkan.

"Sejarah Pembentukan Kabupaten Maybrat"

Historis telah mencatat pembentukan kabupaten maybrat dilakukan oleh kelompok masyarakat Aifat dan Mare pada tahun 2003 saat itu wilyah Aifat dan Mare masih terkordinir tergabung dalam Kabupaten sorong selatan.

Perlu diketahui kabupaten diperjuangkan oleh sebut saja nama-nama seperti Alm. Pater Bernard Fatem, Alm. Abrosius Fatie S.Ip. MSI, Alm. Simon Tenau, Alm. Samuel Wafom, Dr. Paskalis Kocu. MSI, Maxisimus Air, SE,.MM, Alm. Alm. Dr. Rafel Assem MSI. Apolos Sewa, SH.Agustinus Saa, MSI dan tentunya masih banyak lagi yang belum disebutkan satu persatu dikarenakan minimnya data pasti yang didapat.

Pembentukan itu dengan maksud  hanya memiliiki 6 distrik sebagai  pendukung kehadirian ibu kota kabupaten maybrat, namun sayangnya hal tersebut tidak tercapai sesuai keinginaan para pelopor dan pendiri.

Tetap pada tahun 2005 terjadi penambahan distrik yang dimana 6 distrik menjadi 11 distrik saat itu, penambahan distrik tersebut dilakukan oleh Bupati Otto Ihilauw saat itu sebagai bupati kabupaten sorong selatan.

Yang kini sebagai  ketua TIM Rekonsiliasi pencari fakta dalam menyelesaikan serta menentukan letak ibu kota kabupaten yang menjadi konflik.

Ketika melirik kembali nama-nama yang disebutkan hanya merupakan marga-marga yang nontabenenya dari wilayah aifat raya.

tentu  perjuangan kabupaten maybrat adalah murni perjuangan masyarakat Aifat dimana kabupaten tersebut seharunya dinamakan RU MANA namun diubah kemudian menjadi Maybrat Sau pada tahun 2006.

Penulis Adalah: Manu Turot
Status : Mahasiswa maybrat di jogja/Aktivis PMKRI Jogjakarta

Jumat, 01 Juni 2018

Koalisi Masyarakat Mahasiswa Pemuda Dan Pelajar Kab.Maybrat Dengan Tegas Menolak Kehadiran PT.Austindo Nusantara Jaya Di Maybrat



PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) merupakan perusahaan induk yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yang Didirikan pada Tahun 1993 dengan mengutamakan inovasi dan efisiensi operasi manajemen perkebunan dan pemrosesan kelapa sawit. Kegiatan usaha utama Perusahaan tersebut adalah, meliputi bidang penanaman dan pemanenan terpadu tandan buah segar (TBS) dari perkebunan kelapa sawit, mengolah TBS menjadi minyak mentah kelapa sawit ( Crude Palm Oil / CPO) dan inti sawit ( Palm Kernel / PK), serta menjual CPO dan PK. Perusahaan melakukan produksi dan penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit secara langsung dan juga melalui anak-anak perusahaan. Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 2013 dengan menawarkan 10% saham pada saat Penawaran Saham Perdana. Pengalaman, keahlian, dan keberhasilan operasional Perusahaan telah membuahkan ekspansi bisnis, sehingga tak hanya kelapa sawit, saat ini ANJ juga mengembangkan pemanenan sagu dan proses pengolahannya menjadi tepung sagu, budidaya edamame bekerjasama dengan petani binaan, serta bisnis energi terbarukan. ANJ berkomitmen untuk terus meningkatkan inovasi dan efisiensi di seluruh lini bisnisnya. Upaya untuk meningkatkan produktivitas juga diseimbangkan dengan komitmen Perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. VISI Menjadi perusahaan pangan dan energi terbarukan kelas dunia yang meningkatkan citra bangsa Indonesia. MISI Berkomitmen menghasilkan produk berkualitas ramah lingkungan dengan berpegang teguh pada tata kelola yang baik untuk mencapai kinerja unggul, mewujudkan kesejahteraan karyawan serta menjadikan masyarakat mitra setara.

Nama Penulis Adalah : Kejora Yumte 
Status : Aktivis FIM Papua Di Sorong

Daun Gatal Merupakan Obat Tradisional Di Papua




Kita ketahui bahwa daun gatal yang memiliki nama latin Laportea Decumana dapat menghilangkan rasa pegal pegal di badan dan lelah, pusing dan nyeri kaki karna asam urat, secara medis tamanan ini memiliki kandungan kimiawi seperti histidine asam formiat dan alkaloid. Pada saat kita mengosok daun gatal akan terasa nyeri dgn duri durinya, ternyata berdasarkan hasil Riset bahwa terdapat asam sumut pada kelenjar duri,dan ketika kita terkontak dgn daun gatal,terjadi pelebaran pori pori tubuh, dan merangsang. peredaran darah, itulah sebabnya pemanfaatan daun gatal umum nya digunakan untuk mengatasi pegal pegal atau asam urat,dan sakit kepala dan pusing Membuat orang merasa lebih baik. Daun gatal adalah tanaman semak menahun yang sering kita jumpai berada disekitar hutan Tanaman daun gatal ini biasanaya hidup didaerah hutan basah dan tempat lainnya. Nama latin daun gatal adalah Laportea Decumana . Sedangkan dalam bahasa Inggris tanaman gaun gatal ini memiliki nama stinging tree dan ant plants Tanaman daun gatal ini merupakan tanaman asli dari Papua. Persebaran tanaman daun gatal dari west papua dari Papua bagian timur sampai New Guinea Ciri-ciri daun gatal ini mempunyai daun yang permukaan terdapat bulu-bulu halus dengan ukuran tanaman yang tidak terlalu besar. Fungsi dan kegunaan daun gatal bagi sebagian masyakat digunakan sebagai obat untuk pegal-pegal Namun yang jarang kita tahu ternyata tanaman daun gatal ini. memiliki manfaat lebih dari pada obat pegal-pegal yaitu dalam penyembuhan berbagai macam penyakit yang ada di dalam bagian ditubuh.

Nama Penulis Adalah : Kejora yumte
Status Aktivis Jalanan

Kamis, 10 Mei 2018

Kronologis Penembakan Aparat Gabungan Terhadap Pemuda Dogiyai



Kronologis Penembakan  Aparat Gabungan Terhadap Pemuda  Dogiyai 

Dogiyai, Jumat, 6 April 2018 pada pukul 16:00 WIT. Korban Gerri Goo, Rudy Auwe dan satu pemuda minum minuman Keras di Kampung Ikebo, tepat dibelakang Markas Timsus dan Markas Koramil Moanemani. Setelah itu, pada pukul 18.00 kedua orang ini pulang ke kampung Mauwa. Setibanya disana bertemu dengan Rombongan Pemuda Kampung Mauwa dan Kampung Dikiyouwo yang tidak minum Miras ini duduk bercerita di rumahnya Jufri Dogomo, Staf Honorer di Sekretariat KPUD Dogiyai (Tempat Penjualan Ayam Potong) yang ada di Samping Bawah Jembatan Kali Mauwa. Diantara mereka, ada 3 Pemuda yang minum Minuman Keras tadi, tetapi mereka bertiga ada dalam rumah. Para Pemuda itu duduk bercerita sambil minum Kopi Susu yang sudah diputar dalam Dandang Besar, karena habis mereka bersepakat untuk memasak air lagi untuk ronde kedua. Gerry Goo bergerak ke kali untuk mencuci Dandang Besar yang tadinya putar kopi susu sekaligus menimba air di kali untuk memasak yang ronde kedua.  Sementara Gerry Goo mencuci Dandang besar itu, tiba tiba ada rentetan bunyi tembakan senjata berturut turut diatas Jembatan Kali Mauwa, sehingga semua pemuda yang ada dalam rumah kaget dan keluar dari rumah untuk memastikan penyebabnya.

Sesampai mereka di atas Jembatan, Polisi suruh mereka bubar sambil membuang peluru, karena bunyi tembakan terus menjadi-jadi, maka Masyarakat dan Kepala Kampung Mauwa datang mendekat untuk memastikan Penyebabnya juga, tetapi ketika Kepala Kampung tiba di Jembatan antara Polisi dan Pemuda saling bersiaga untuk bertikai sehingga Kepala Kampung mengajak masyarakatnya pulang ke Rumah masing masing karena Kepala Kampung juga sama sekali tidak tahu penyebabnya. Tetapi Para Pemuda masih bertahan di jalan. Polisi melihat Para Pemuda masih bertahan di jalan sehingga Polisi pergi memanggil Brimob dan Timsus ke Moanemani. Satu Jam Kemudian sekitar 21:30 WIT ada Mobil Innova dari Moanemani Arah ke Deiyai lewat. Tepat Mobil itu depan para Pemuda dari dalam Mobil menembak Gerry Goo (23) Tahun di Punggung belakang. Jarak antara Mobil dan Korban 5 meter saja, sehingga para Pemuda itu mengejar Mobil itu sampai di Kali Okeiya di Doutou. Dari Gunung Odeedimi Mobil itu kembali ke Moanemani jadi Pemuda itu mengejar mobil itu sampai mobil itu masuk ke dalam Pertamina. Tidak lama lagi Tim Gabungan datang menyerbu para pemuda yang ada di atas Jembatan dengan menggunakan Gas Air Mata. Para Pemuda lari dari serangan Tim Gabungan sedangkan ada dua pemuda gagal melarikan diri karena sudah kena Gas Air Mata sehingga Pemuda atas nama Geri Goo yang tadinya dapat tembak itu, Gerry Goo dapat tembak lagi di Paha dengan Jarak tembakan 125 meter dari posisi Tim Gabungan ke Korban sehingga kena di Paha kemudian sepanjang Punggung, Kaki, Tangan itu Tergores akibat Tim Gabungan menarik Korban diatas jalan Aspal. Kemudian Rudi Auwe dapat tembak di kaki kanan tetapi berhasil melarikan diri. 


Motif Penembakan

Setelah Polisi yang dari Mapolsek Moanemani datang menciptakan isu diatas Jembatan Kali Mauwa dengan cara membuang peluru berturut turut, Mereka kembali lagi memanggil Brimob dan Anggota Timsus Moanemani. Stratetegi yang mereka pakai sebelum ke Kampung Mauwa, Mereka mengutus beberapa anggota untuk berpura-pura ke Paniai. Jadi Anggota itu pura-pura ke Dogiyai lalu tepat Lurus pemuda pemuda jaranyanya 5 meter barulah, Polisi menembak yang pertama ke Gerry Goo.
Kemudian, Tim Gabungan datang membuang Gas Air Mata kepada masyarakat lalu Tim Gabungan lain menggunakan dua Mobil Kaca Gelap lalu berpura pura ke arah Enarotali. Sesampainya, langsung tembak korban dan para pemuda kejar kedua Mobil sampai Kali Okeiya. Kemudian kedua Mobil itu kembali lagi dari Gunung Odedimi ke Kali untuk bergabung bersama Tim Gabungan. Jadi dalam Motif Penembakan ini ada beberapa hal yang kami rasa menjadi Strategi pihak polisi adalah:
Polisi datang ke Jembatan kali untuk menciptakan isu masalah, lalu memancing para Pemuda yang lagi minum Kopi Susu itu Emosi;
Polisi memanggil Brimob dan Timsus Paskhas ke Mopolsek untuk menyusun strategi Penyerangan;
Dari Mapolsek Moanemani membentuk Tim Gabungan Penyerangan dan menyusun strateginya;
Mereka menentukan orang terdidik dan terlatih lalu mengutus mereka naik ke dalam dua Mobil Innova. Lalu berpura pura ke arah Deiyai dan Paniai.
Dua mobil Innova yang penuh dengan Polisi terdidik dan terlatih tadi, lalu mereka ke arah Deiyai-Paniai. Sampai di Jembatan Kali Mauwa, Jarak antara para Pemuda dan Mobil sekitar 5 meter itu Polisi menembak salah satu Pemuda yang namanya Gerry Goo, sehingga Para Pemuda mengejar Mobil itu sampai di Bukit Kaki gunung Odedimi di Kali Okeiya; 
Karena tidak mendapatnya, Para Pemuda kembali melihat korban penembakan tadi, dalam perjalanan pulang. Kedua mobil tadi itu kembali dari Gunung Odedimi sehingga Para Pemuda itu kembali kejar kedua mobil itu, tetapi mobil itu masuk di Pertamina Dogiyai. Jarak antara Pertamina dan Kali Mauwa sekitar 20 meter.
Mobil masuk ke Pertamina, tiba tiba masih ada serangan lagi dari Arah Moanemani. Yaitu serangan dari Tim Gabungan dengan membuang Gas Air Mata.
Para Pemuda Lari karena Gas Air Mata, sehingga dua orang dapat tembak yakni Pemuda yang tadinya dapat Tembak Gerry Goo itu kembali kena tembakan lagi dan Rudi Auwe kena tembakan.


Tembakan di Titik Vital 

Kedua korban Gerry Goo dan Rudi Auwe kena tembakan di tubuh yang sangat vital. Gerry Goo Tembakan Pertama kena di Punggung belakang atas, Tembakan Kedua di Paha dan ketiga di Tangan. Lalu mereka Tarik diatas aspal akibatnya seluruh punggung belakang tergores aspal.
Sedangkan Rudi Auwe kena tembakan di Kaki Kanan tetapi berhasil melarikan diri dari Tim Gabungan.


Pengakuan dari Berbagai Pihak

Kesaksian dari beberapa orang tentang peristiwa ini adalah sebagai berikut:

Cerita Kepala Kampung

Setelah mereka mendengar rentetan bunyi tembakan peluru itu terus menerus, Kepala Kampung Dikiyouwa datang memastikan masalah karena dirinya merasa tidak pernah ada masalah di wilayahnya. Sesampainya di TKP, ada pasukan polisi yang lengkap dengan atribut Perang. Lalu Kepala Kampung mengajak Pemuda Pemuda itu pulang ke Rumah masing-masing, tetapi para Pemuda bersih keras tinggal di tempat karena mereka tidak bersalah. Akhinya terjadi serangan. 

Cerita Medis

Setelah Tim Gabungan menembak Geri Goo dan Rudi Auwe, Jam 22:00 WIT kedua korban tersebut dibawa ke Puskesmas Moanemani. Dari sana Para Perawat memanggil Dokkter Umum untuk menanganinya. Dokter Umum langsung menangani Korban dan Korbannya Kritis, maka dirujuk ke Nabire. Menurut Dokter, Peluruhnya kena Pembuluh darah dekat paru paru, tetapi paru parunya tidak kena sehingga harus dioperasi untuk mengeluarkan Pelurunya. Kemudian saya tidak memberikan Rujukan ke RSUD Paniai yang dekat karena disana Dokter Began ada keluar daerah, Pungkas Dokter. Akhirnya Koban dibawah turun ke Nabire oleh Anggota Polisi pada pukul 24:00 WIT.

Cerita Polisi

Awalnya, Warga Mauwa atas nama Balibi datang melapor ke Mapolsek Moanemani. Dalam Laporannya, Rumahnya Balibi dibongkar  Pemuda untuk mencuri barang-barangnya, sehingga pasukan turun ke Mauwa untuk membubarkan, tetapi semua Pemuda pada minum minuman Keras sehingga kami memberikan peringatan tetapi mereka masih melawan sehingga kami menembaknya.


Pengobatan Korban

Sejak Korban ditembak Tim Gabungan, Korban dibawa ke Puskesmas Moanemani. Dari Moanemani Polisi rujuk ke BLU RSUD Nabire pada pukul 13:00 WIT. Selama dua Minggu di BLU RSUD Nabire, Korban tidak tertolong karena tidak dioperasi untuk mengeluarkan Peluru sebab di Nabire tidak ada Dokter Saraf.

Dari BLU RSUD Nabire dirujuk lagi ke RSUD Dok 2 Jayapura. Dari RSUD Dok 2 Jayapura Dokter Saraf menangani Pasien Korban Gerry Goo, setelah Dokter Saraf memeriksa kondisi pasien, Peluru yang ada di dalam tubuh pasien mempengaruhi Saraf sehingga untuk operasinya harus oleh Dokter Bedah Saraf. Sementara Dokter Bedah Saraf tidak ada di Jayapura sehingga Dokter Saraf menganjurkan Rujuk ke Jakarta atau mendatangkan Dokter Bedah Saraf ke Jayapura

Penangan Korban 

Setelah Korban itu ditembak Polisi, Kepala Distrik Kamuu, Moses Tebai, S.Sos dan dan Bupati Kabupaten Dogiyai, Yakobus Dumupa, S.IP bersedia menangani Korban. Kesedian itu disampaikan langsung oleh Kepala Distrik dan Bupati dari Jembatan Kali Mauwa pada Pukul 8.30 WIT tanggal 7 April 2018. Untuk mewujudkan Kesediaannya Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai telah mengirim Keluarga Korban ke Nabire mengejar dan mengunjungi Korban yang semalam sebelumnya dibawa turun ke BLU RSUD Nabire.

Dua Minggu kemudian, setelah Korban tidak tertangani di Ruang ICU BLU RSUD Nabire, Korban dirujuk ke Jayapura. Menurut cerita keluarga korban dari Nabire, Bupati Kabupaten Dogiyai memberikan Dana sebesar 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah). Dari Jayapura juga tidak tertolong dan dirujuk ke Jakarta, maka kembali Bupati Dogiyai memberikan dana sebesar 50.000.000,00 lagi kepada keluarga korban untuk dirujuk ke Jakarta.

Sementara Itu, Pelaku Penembak Polisi Daerah Papua di  Kepolisian Resort Nabire melalui Kepolisian Sektor Moanemani tidak membantu korban dalam Transportasi maupun biaya pengobatan dari Moanemani, Nabire, Jayapura dan tidak jadi ke Jakarta karena Polisi tidak mampu membiayai Keluarga Korban dan Pasien ke Jakarta, maka polisi layak dikatakan Polisi Melepaskan Batu lalu Sembunyi Tangan, semuaya Polisi mengharapkan kepada Pemerintah Daerah untuk Biaya Transportasi dan Pengobatan.

Akhirnya tanngal 07 Mei 2018, Korban dipulangkan ke Dogiyai dan Tanggal 9 Mei 2018 Korban meninggal bersama Peluru Panas di Kampung Goodide pada Pukul 10.00 siang.  


Seruan Rakyat Dogiyai

NILAI MERAH UNTUK KAPOLRES NABIRE
Peluru Panas itu tinggal bersama Gerry Goo selama 33 hari, Ketika Negara Indonesia melalui Kepolisian Daerah Papua tidak menanggung Biaya Transportasi dan Pengobatan hingga korban mengangkhiri Riwayat Hidupnya di Kampung Goodide Kabupaten Dogiyai.

Sementara, Kasus Penembakan terhadap Gerry Goo dan Rudi Auwe saja masih belum selesai dengan biaya Transportasi, Makan Minum Keluarga yang menjaga Korban dan Biaya Operasi Mengeluarkan Korban serta mendatangkan Dokter Bedah Saraf dari Jakarta ke Jayapura, dll. Masih saja Kapolres Nabire melakukan Gerakan Gerakan tambahan misalnya 26 hari Kemudian setelah Polres Nabire melalui Polsek Moanemani menembak Pemuda Dogiyai, Mereka (Polisi) Memukul dan Mengeroyok Mando Mote, S.STTP selaku Pejabat Negara Indonesia Kepala Bidang Peternakan dan Abeth You Selaku Jurnalis Papua di tabloid Jubi. 

Maka, analisa Rakyat Dogiyai, mereka yang ada nama saja dipukul, dibunuh, dikeroyok, diintimidasi oleh Polres Nabire apalagi Rakyat Papua dimata Polres Nabire tidak ada artinya dalam hidup. Oleh karena itu, Kami memberikan Nilai Merah Kepada Kapolres Nabire karena selama Kapolres Nabire bertugas itu tidak bekerja sesuai tupoksinya.

Dengan demikian Kami Rakyat Dogiyai meminta dengan tegas kepada Kapolda Papua bahwa:
Segera mengungkap dan memecat Pelaku Penembakan di Kabupaten Dogiyai;
Segera memecat Pelaku Pengeroyokan dan Pemukulan terhadap Abeth You dan Mando Mote;
Segera pecat Kapolres Nabire dan Kapolsek Moanemani.

Demikian Laporan Kasarnya, Laporan akan saya sempurnakan.

Pelapor

Benediktus Goo
Pemuda Dogiyai